Peran Perempuan: Membangun Ekonomi Mandiri dengan Digitalisasi

Senin, 01/02/2021, 22:10:07

OLEH: FEBI NUR ANISA

terbitan: panturanews.com



Keluarga merupakan unit terkecil yang sangat berpengaruh dalam pembangunan Nasional. Keluarga yang sejahtera akan berdampak pada kemajuan sebuah Desa. Desa yang maju menjadikan Daerahnya Maju dan sampai pada kemajuan pembangunan Nasional yang sejahtera.

Per awal bulan tahun 2021 wabah Covid-19 tak kunjung usai, pembatasan kerumunan masih dilakukan. Indonesia bisa dikatakan tengah mengalami krisis ekonomi. Bayak karyawan yang di-PHK dan dirumahkan yang berdampak pada melonjaknya jumlah pengganguran.

Kondisi krisis ekonomi yang tengah dialami Indonesia harus segera dilakukan tindakan. Kontribusi dari pemerintah memang sudah ada, salah satunya adalah mentri pendidikan yang membagikan kuota gratis bagi pelajar dan mahasiswa. namun kenyataanya kondisi masyarakat masih belum kunjung membaik. Karna memang dampaknya bukan hanya di pendidikan saja. Sektor ekonomi adalah sektor penting yang harus segera dipulihkan.

Untuk memulihkan perekonomian dalam kondisi yang serba dibatasi ini, tiap individu dapat memanfaatkan potensi yang ada dalam diri. Menjadi Karyawan adalah sebuah ketergantungan dengan individu yang lain, berbeda dengan membangun ekonomi mandiri atau sistem perekonomian rakyat. Maka beban dari pemerintah akan sedikit berkurang, disamping agar. Masyarakat memiliki kemampuan memenuhi kebutuhan secara mandiri juga individu bisa memberdayakan individu yang lainya.

Untuk memulai sebuah ekonomi mandiri, diperlukan kesadaran akan peran tiap individunya untuk memulai suatu usha. Kepala rumah tangga memiliki peran lebih dalam menyejahterakan perekonomian keluargaya. Namun, bukan berarti sebagai seorang perempuan lantas bisa berleha-leha. Sebenarnya hakikat perempuan adalah sama yakni membangun sebuah peradaban yang sejahtera. Dalam lingkup terkecil contohnya keluarga. Perempuan harus melibatkan dirinya dalam upaya menyejahterakan keluarga.

 Lantas bagaimana caranya seorang perempuan biasa berkntribusi dalam pembangunan ekonomi tanpa meninggalkan kewajibanya yang lain? Perempuan dalam rangka memaknai peran strategis dituntut untuk menguasai ilmu agama, IPTEK serta keterampilan tinggi dengan senantiasa menyadari fitrahnya dalam upaya menyejahterakan masyarakat.

Perempuan itu multitasking, ia dapat mengerjakan beberapa hal secara bersamaan. Dengan hal tersebut tidak menutup kemungkinan apabila seorang perempuan (Ibu Rumah Tangga) melakukan pekerjaan di dalam rumah sebagai pendidik anak juga dapat berkontribusi dalam menghasilkan pundi-pundi rupiah (pasif income).

Lantas, bagaimana perempuan dapat membangun sebuah usaha mandiri? dengan cara memulainya. Mulai dari hal-hal yang ada disekitar entah itu hobi, kegemaran atau hal lain yang telah menjadi habbits atau kebiasaan. Misalnya dalam hal yang sering dilakukan karena pandemi sekarang adalah online, hal tersebut bisa dioptimalkan untuk digital marketing.

Dalem pembangunan digital marketing, hal yang perlu diperhatikan adalah: target pasar, banyak usaha yang tidak berkembang atau gagal karena belum memahami siapa target pasarnya. kegiatan kerumunan masih sangat dibatasi, maka hal ini menjadi sangat potensial yakni hanya dengan gedjet, marketing bisaa dilakukan dengan target pasar yang cukup luas dalam skala global.

Setelah menentukan target pasar, langkah selanjutnya adalah membuat konten atau cara agar public tertarik dengan apa yang ditawarkan. konten juga kunci dari pemasaran digital, membuat konten yang related sehingga cutomer percaya. Mempublish setiap transaksi, serta share feed back baik. Karena kepercayaan adalah kunci dari digital merketing.

Selanjutnya adalah konsisten, dalam membangun sebuah usaha hal yang cukup berat adalah konsiten terhadap hal yang berulang-ulang kali dilakukan. Marketing tidak selalu deras, dalam artian setiap penjualan pasti akan mengalami pasang surut dan hal tersebutlah yang harus dilewati dan terus dijaga semangatnya agar tetap komitmen.

Mengapa perempuan harus paham digitalisasi untuk membangn ekonomi mandiri?. Karena dengan memanfaatkan digitalisasi, perempuan bisa lebih leluasa dalam mengontrol dan mengembangkan usahanya, dengan lebih memaksimalkan kegiatanya di rumah saja karena usahanya terbantu tanpa harus andil terlalu dalam. Perempuan dalam digital marketing hanya menjadi control saja.

 Disamping itu, perempuan yang memiliki usaha mandiri tidak akan bergantung dengan hanya uang dari suaminya saja, bantuan dari pemerintah atau gaji dari atasanya. perempuan yang mandiri bisa membeli bahkan memberi sesuai kehendaknya.

Alasan sosial kemanusiaan juga harus dipahami, bahwa apabila tiap individu memiliki usaha maka individu lain yang ada disekitar bisa ikut diberdayakan. Artinya membangun usaha sama dengan membuka lapangan pekerja.

Dengan begitu, membangun ekonomi mandiri selain untuk menyejahterakan ekonomi pribadi juga bisa dikatakan menyejahterakan masyarakat, bahkan negara. Disitulah peran strategis perempuan yang harus dipahami dan diimplementasikan.

(Febi Nur Anisa adalah mahasiswa Teknik Informatika semester 3 Universitas Peradaban Bumiayu (UPB) Kabupaten Brebes, Jawa Tengah) 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi: pada 2565

Tingkatkan Produktifitas Kerja Milenials Dengan Laptop ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400

Trend Digital Marketing 2022