Puisi: pada 2565
pada 2565
Sinar mentari peluk ia kian mesra
mendekap erat kebekuan hati dan jiwa
Gelak tawa di sekitar terus bersorak seraya berkata
"ini semua untuk apa?"
perempuan itu lamuni apa apa yang jauh di sana,
sedikit harap ingin hilangkan rasa murka,
semakin enggan perduli dengan sapaan yang nampak sia-sia
kemudian diamnya semakin dalam
memandangi langit-langit yang tak punyai raut kelam.
puan, nampakkah kau? yang ada di depan sana akan tetap demikian
lalu, perempuan itu semakin tenggelam
larut teringat yang telah ia lalui semalam
Komentar
Posting Komentar